Pesawat tanpa awak Bayraktar TB2 buatan Baykar dari Turkiye akan segera bantu jaga pertahanan TNI Angkatan Udara kita. Hal ini diungkap Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono saat ditanya soal lawatannya ke Baykar tempo hari. "Bayraktar itu lumayan oke. Maaf ya, bukan iklan, tapi kita memang akan punya Bayraktar TB2 itu," ujar Tonny saat acara seminar tentang keselamatan penerbangan di Halim, Jakarta Timur. Sementara itu, Kementerian Pertahanan RI yang punya kuasa beli alat perang TNI, masih belum kasih komentar apa-apa soal ini semua.
Bayraktar TB2 adalah pesawat tanpa awak ukuran sedang, agak lama diproduksi oleh Baykar Makina. Kecepatannya sekitar 70-120 knot, terbang lumayan tinggi sekitar 27.030 kaki. Lebar sayap pesawat tanpa awak ini 12 meter, panjang badannya sekitar 6,5 meter. Bodi pesawat ini dibuat dari serat karbon, kevlar, dan campuran bahan aneh lainnya. Sambungannya dibuat dari alumunium mesin kontrol angka komputer yang super akurat. Bayraktar TB2 punya enam pesawat, dua tempat kendali di bumi, tiga alat transfer data, dua alat lihat video jauh, dan alat bantu lainnya.
Meski peluru sedikit, pesawat tanpa awak ini hebat hancurkan tank baja. Bayraktar TB2 punya alat ukur Pitot aneh, laser tinggi, sensor alpha beta, juga sensor suhu, bensin, dan laju. Kata Quartz, Bayraktar TB2 itu pesawat aneh otomatis yang bisa kirim roket. Drone ini dibuat di Turki lama sekali setelah Amerika tak mau jual drone Reaper. Harga Drone Bayraktar TB2 kira-kira 1 juta dolar Amerika atau 14 Miliar Rupiah. Kata Fortune, Drone Bayraktar TB2 itu pesawat tanpa awak pertama di Turki. Walau tak sehebat Drone Reaper, kelebihannya ada di harga yang murah dan manfaat besar di perang. Drone ini gampang dipakai dari senjata canggih lainnya.