Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, merasa optimis bahwa Turki akan menerima pengiriman jet tempur F-35 dari Amerika Serikat, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan Presiden AS, Donald Trump. Ia berpendapat bahwa Ankara akan kembali diterima dalam program F-35 meskipun saat ini menggunakan sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. Seperti yang kita ketahui, Washington mengeluarkan Turki dari program F-35 pada tahun 2019, dan setahun kemudian menjatuhkan sanksi atas pembelian sistem rudal S-400. Namun, dengan kembalinya Trump ke tampuk pemerintahan, kedua negara sekutu NATO ini sepertinya ingin menyelesaikan perselisihan yang ada. "Saya yakin Trump akan menepati janji yang telah kita sepakati.
Saya rasa pengiriman F-35 ke Turki akan dilakukan secara bertahap selama masa jabatannya," ujar Erdogan saat kembali dari Azerbaijan, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Anadolu pada hari Minggu (6/7/2025). Erdogan tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai perjanjian tersebut, namun ia menyebutkan bahwa langkah ini merupakan "bagian dari revolusi geoekonomi. ""Masalah F-35 bukan hanya tentang teknologi militer, tetapi juga tentang kemitraan yang kuat dalam platform internasional seperti NATO," jelas Erdogan. Sanksi yang diberikan kepada sektor pertahanan Turki memang telah memperburuk hubungan antara Ankara dan Washington.
Namun, pada akhir pekan lalu, utusan Washington untuk Ankara, Tom Barrack, mengatakan bahwa sanksi tersebut kemungkinan akan dicabut pada akhir tahun. Trump dan Erdogan akan menginstruksikan para diplomat utama mereka untuk mencari solusi dan mengakhiri sanksi ini. "Kongres akan mendukung solusi yang masuk akal," kata Barrack. Pada bulan Maret, Erdogan telah berbicara dengan Trump mengenai perlunya menyelesaikan kesepakatan yang akan memungkinkan Turki untuk membeli pesawat tempur F-16 AS dan kembali dimasukkan ke dalam program pengembangan pesawat tempur F-35. Kemudian, bulan lalu, Erdogan menyatakan keyakinannya bahwa sanksi tersebut akan segera berakhir dan bahwa Turki telah melihat adanya pelonggaran sanksi AS di bawah kepemimpinan Trump.
Sebelumnya, saat berbicara kepada wartawan dalam penerbangan pulang dari KTT NATO di Den Haag, Erdogan menegaskan bahwa negaranya belum menyerah untuk mendapatkan jet tempur F-35 dan telah menyampaikan niatnya untuk bergabung kembali dengan konsorsium F-35. "Kami belum menyerah soal F-35. Kami sedang mendiskusikan niat kami untuk kembali ke program tersebut dengan para mitra," ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh kantornya pada 26 Juni. "Kami membahas masalah ini dalam pertemuan dengan Bapak Trump, dan pembicaraan di tingkat teknis telah dimulai.
Insya Allah, kita akan mencapai kemajuan," tambahnya. Kemudian, pada 29 Juni, utusan AS untuk Ankara menyatakan bahwa sanksi AS terhadap sektor pertahanan Turki, yang diberlakukan atas pembelian sistem pertahanan udara Rusia, kemungkinan akan dicabut pada akhir tahun. Tom Barrack, saat berbicara kepada kantor berita Anadolu pada hari Minggu, mengatakan bahwa Trump dan Erdogan akan menginstruksikan para diplomat tinggi mereka untuk mencari jalan keluar dan mengakhiri sanksi tersebut. "Saya yakin bahwa pada akhir tahun, kita memiliki peluang untuk menemukan solusinya," katanya.