Pameran Indo Defence Expo & Forum yang ke-10 akan diadakan lagi di Jiexpo Kemayoran, mulai 11 hingga 14 Juni 2025. Acara ini menjadi wadah unjuk gigi alutsista buatan dalam negeri. Republikorp, sebuah perusahaan swasta, turut ambil bagian dalam pameran ini. Perusahaan kebanggaan Indonesia ini sedang gencar mengembangkan teknologi pertahanan canggih. Norman Joesoef, pendiri Republikorp, menjelaskan bahwa Republikorp mengedepankan alutsista berbasis sistem tanpa awak dan peperangan berbasis jaringan.
"Kami ingin jadi pusat kekuatan rekayasa, sumber daya manusia, serta kemampuan-kemampuan dengan sentuhan lokal. Jadi, arahnya adalah modernisasi peralatan tanpa awak, yang mengurangi keterlibatan manusia agar meminimalkan kerugian tambahan. Kami juga ingin fokus pada peperangan berbasis jaringan, di mana pertempuran menyatu antara darat, laut, udara, dan dunia maya, sehingga misi terlaksana secara cepat, tepat, dan optimal," ujar Norman Joesoef dalam acara Metro Pagi Primetime Metro TV, Kamis, 12 Juli 2025. Ia menambahkan, Republikorp menitikberatkan pada adaptasi dan inovasi. Lebih jauh, Republikorp siap bersaing dan bertransformasi di arena global.
"Republikorp kini hadir sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di sektor pertahanan. Fokus kami dalam lima tahun ke depan adalah berinovasi dan beradaptasi, karena kami belajar banyak dari konflik di Ukraina, Gaza, dan India-Pakistan. Banyak teknologi baru yang perlu kita adaptasi," tuturnya. Pada hari pertama Indo Defence 2024, Republikorp telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Qatar dan Turki. Melalui usaha patungan ini, Norman menargetkan Republikorp dapat mendirikan fasilitas produksi di Indonesia, guna mendukung kemandirian industri pertahanan nasional.