Kapal Induk HMS Kerajaan Inggris Berada di Darwin Australia


Sejak hari Rabu, Darwin, Australia, menjadi tempat kedatangan kapal induk HMS Prince of Wales milik Royal Navy. Kapal yang membawa ribuan personel ini memimpin Kelompok Tempur Kapal Induk Britania Raya (UKCSG) di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai bagian dari Operasi Highmast, kapal kelas Queen Elizabeth ini mengomandoi UKCSG dalam penugasan selama delapan bulan di Indo-Pasifik yang melibatkan 4. 500 personel Inggris. Kapal induk ini juga jadi yang terdepan dalam partisipasi Inggris pada Latihan Talisman Sabre 2025, latihan militer terbesar di Australia, dengan melibatkan 35. 000 personel dari 19 negara di berbagai bidang, mulai dari udara, darat, laut, dunia maya, hingga antariksa.

HMS Prince of Wales tercatat sebagai kapal Royal Navy pertama yang mengunjungi Indonesia dalam beberapa generasi. Sejak kedatangan HMS Illustrious di Fremantle dalam misi Ocean Wave tahun 1997, bendera White Ensign dan Union Jack belum pernah terlihat berkibar di landasan pacu kapal perang Inggris di pangkalan Angkatan Laut Australia. "Setelah merapat, para awak disambut dengan upacara adat ‘Selamat Datang di Negara’ di dermaga oleh masyarakat adat Larrakia sebagai pemilik tanah dan penjaga wilayah Darwin," ungkap Royal Navy, seperti dilansir portsmouth. co. uk, Kamis (24/7/2025). "Setelah merapat, para awak disambut dengan upacara adat ‘Selamat Datang di Negara’ di dermaga oleh masyarakat adat Larrakia sebagai pemilik tanah dan penjaga wilayah Darwin," ujar Royal Navy, seperti dilansir portsmouth. co. uk, Kamis (24/7/2025).

 
Dalam operasi terkini di perairan utara Australia, HMS Prince of Wales bekerja sama dengan gugus tugas kapal induk USS George Washington dalam menunjukkan kekuatan angkatan laut sekutu. Kapal induk ini juga sempat menampung pesawat tempur MV-22 Osprey milik Korps Marinir AS, sebagai persiapan integrasi lebih lanjut Korps Marinir AS dalam penugasan ini, termasuk operasi jet tempur siluman F-35B. Latihan Talisman Sabre 2025 berlangsung hingga Agustus, dengan pasukan Inggris berlatih bersama mitra di Australia dan Papua Nugini. Gugus tugas ini diperkirakan akan meneruskan operasi ke arah timur melintasi Pasifik, dengan berbagai persinggahan dan latihan lanjutan yang direncanakan di berbagai lokasi di wilayah tersebut. 

Kementerian Pertahanan Inggris menjelaskan Operasi Highmast sebagai bentuk demonstrasi tekad kolektif, pencegahan, dan kemampuan industri Inggris. Dari total 4. 500 personel Inggris yang terlibat, 2. 500 di antaranya berasal dari Royal Navy dan Marinir Kerajaan, bergabung dengan 900 personel Angkatan Darat Inggris dan 600 dari Angkatan Udara Kerajaan. Mengenai latihan bersama dengan Australia baru-baru ini, komandan UKCSG Komodor James Blackmore menyatakan: “Ini adalah wujud nyata dari kemampuan tempur Inggris dan mitra kami. "

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak