Latihan Kontra-Teror di Pakistan, Panglima TNI Kirim 100 Pasukan Elit


Jenderal Agus Subiyanto, Panglima TNI, berencana mengirimkan seratus prajurit terbaik dari pasukan khusus TNI untuk mengikuti program pelatihan intensif di Markas Special Service Group (SSG) milik Angkatan Darat Pakistan. Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), menyampaikan bahwa, "Latihan ini akan difokuskan pada operasi kontra-terorisme, CQB, serta pertempuran di wilayah perkotaan," dalam keterangan yang dirilis oleh Dinas Penerangan Angkatan Laut, Kamis (17/7/2025). Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan Panglima TNI beserta rombongan delegasi TNI ke markas SSG di Tarbela, Pakistan, pada hari Rabu (16/7/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Panglima didampingi oleh Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan. Kunjungan ini adalah bagian dari upaya mempererat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Pakistan, terutama di bidang pasukan elite dan operasi khusus yang modern. Selama kunjungan, delegasi TNI mendapatkan penjelasan mendalam mengenai struktur organisasi, sistem pelatihan, dan pengalaman tempur yang dimiliki oleh SSG, sebuah satuan elite militer Pakistan yang sangat terkenal di wilayah Asia Selatan. 

SSG memiliki berbagai fasilitas pelatihan modern, seperti pusat simulasi pertempuran kota, lapangan HALO/HAHO dan parasut tempur, kompleks latihan untuk pertempuran di perkotaan dan hutan, serta pusat komando yang dilengkapi dengan sistem komunikasi taktis berbasis real-time intelligence. SSG juga dikenal karena sistem seleksinya yang sangat ketat, dengan tingkat kelulusan di bawah 15 persen. Standar yang tinggi ini dianggap selaras dengan upaya TNI untuk meningkatkan kemampuan tempur dan mentalitas prajurit, khususnya dalam menjalankan misi kontra-terorisme dan operasi yang berisiko tinggi. 


Selain pasukan khusus, Panglima TNI juga mempertimbangkan untuk melibatkan personel TNI AL dari satuan elite Taifib dan Denjaka dalam gelombang pelatihan selanjutnya di Pakistan. Beliau juga menambahkan, "Beberapa rekomendasi juga disampaikan terkait pengembangan kemampuan pasukan khusus TNI, termasuk pembangunan pusat pelatihan terpadu dan penguatan sistem C4ISR. " Sebelum mengunjungi markas SSG, delegasi TNI telah melakukan kunjungan ke sejumlah instansi militer dan industri strategis di Pakistan, termasuk Markas Besar Angkatan Laut Pakistan (Naval Headquarters), Cyber Command, dan National Aerospace Science and Technology Park (NASTP).

Delegasi juga berkesempatan melihat langsung fasilitas yang ada di Pakistan Aeronautical Complex (PAC) Kamra, yaitu pusat produksi dan perawatan pesawat seperti Mushshak, K-8, dan JF-17. Di sana, mereka menyaksikan secara langsung kemampuan industri dirgantara Pakistan yang dinilai penting sebagai bagian dari upaya kemandirian pertahanan. Kunjungan ke Aerospace Power Centre of Excellence (ACE) di Pangkalan Udara Mushaf juga memberikan wawasan mengenai pengembangan doktrin dan interoperabilitas dalam peperangan udara modern. Dari rangkaian kunjungan tersebut, TNI juga menekankan pentingnya integrasi sistem komando dan pengendalian (C2), termasuk pengembangan komunikasi dan pengawasan berbasis UAV serta radar 3D, seperti yang telah diterapkan oleh Pakistan. 

Saat ini, sistem komunikasi TNI masih tergantung pada jenis alat utama sistem senjata (alutsista) dan negara produsen dari masing-masing matra. Panglima TNI menilai bahwa langkah konkret diperlukan untuk menyatukan sistem tersebut agar terwujud interoperabilitas dalam operasi gabungan yang modern. Secara terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa laut adalah ruang hidup bangsa sekaligus pilar utama pertahanan nasional.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak