Kekuatan Militer Kamboja vs Thailand: Siapa Lebih Tangguh di Asia Tenggara


Ketegangan antara Kamboja dan Thailand kembali menyita perhatian internasional, tak hanya karena sengketa perbatasan — namun juga karena perbedaan mencolok dalam kekuatan militer keduanya. Berikut analisis komprehensif tentang bagaimana kedua negara bersaing dalam aspek Angkatan Darat, Udara, dan Laut.

Dikutip dari reuters.com (08/12), konflik meruncing sejak Thailand menghentikan upaya de-eskalasi bulan lalu, setelah seorang tentaranya kehilangan anggota badan akibat ledakan ranjau darat. Bangkok menuduh ranjau tersebut baru dipasang oleh Kamboja, namun Phnom Penh membantah klaim tersebut.

Lalu, bagaimana perbandingan kekuatan militer kedua negara?

Kamboja mengalokasikan anggaran pertahanan sebesar US$1,3 miliar pada 2024 dengan 124.300 personel aktif. Angkatan darat memiliki sekitar 75.000 prajurit, lebih dari 200 tank tempur, dan hampir 480 unit artileri. Angkatan udara Kamboja relatif kecil, dengan 1.500 personel, tanpa pesawat tempur, serta 16 helikopter multiguna.

Thailand memiliki postur militer yang jauh lebih besar. Sebagai sekutu utama non-NATO AS, negara ini menganggarkan US$5,73 miliar untuk pertahanan 2024, didukung lebih dari 360.000 personel aktif. Angkatan daratnya mencapai 245.000 personel, termasuk 115.000 wajib militer, dilengkapi sekitar 400 tank, lebih dari 1.200 kendaraan lapis baja, dan sekitar 2.600 unit artileri.

Angkatan udara Thailand termasuk yang terkuat di Asia Tenggara, dengan 112 pesawat tempur, termasuk F-16 dan Gripen, serta puluhan helikopter.

Kesenjangan kekuatan juga tampak di laut. Angkatan laut Kamboja memiliki sekitar 2.800 personel dan belasan kapal patroli, sedangkan Thailand mengoperasikan hampir 70.000 personel, tujuh fregat, 68 kapal patroli dan kapal tempur pesisir, serta satu kapal induk. Marinir Thailand diperkuat 23.000 personel dan didukung armada amfibi yang jauh lebih lengkap.

Perbandingan ini menunjukkan ketidakseimbangan militer yang signifikan, sehingga eskalasi konflik di perbatasan berpotensi berkembang menjadi situasi yang berat sebelah antara kedua negara.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak