Korea Utara baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir yang baru. Kapal selam ini diklaim sebagai bagian dari upaya negara tersebut untuk memperkuat kemampuan militer mereka, terutama di laut. Pengumuman ini menjadi sorotan global, mengingat Korea Utara telah lama berusaha untuk meningkatkan kemampuan senjata nuklir dan militernya, termasuk kemampuan pengiriman rudal nuklir melalui kapal selam.
Kapal selam bertenaga nuklir ini diyakini memiliki potensi untuk meningkatkan daya jelajah dan kemampuan operasional Korea Utara, karena kapal selam nuklir dapat beroperasi lebih lama tanpa perlu sering-sering naik ke permukaan untuk mengisi bahan bakar. Hal ini memberikan keuntungan strategis, memungkinkan mereka untuk beroperasi lebih jauh dari pantai dan dengan tingkat ketahanan yang lebih tinggi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun Korea Utara mengklaim telah berhasil mengembangkan kapal selam nuklir ini, informasi yang tersedia masih terbatas. Analisis dari berbagai pihak internasional, termasuk ahli militer dan pengamat, menunjukkan bahwa pengembangan kapal selam seperti ini dapat meningkatkan ketegangan di kawasan, mengingat hubungan yang sudah tegang antara Korea Utara dan negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
Langkah ini juga berpotensi memicu perlombaan senjata di wilayah tersebut, dengan negara-negara lain meningkatkan kesiapan pertahanan mereka sebagai respons terhadap perkembangan militer Korea Utara.