Tensi ketegangan antara China dan Taiwan memang semakin meningkat, dan belakangan ini banyak perhatian tertuju pada potensi ancaman militer yang semakin nyata. China, yang sejak lama menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, terus meningkatkan aktivitas militer di sekitar perairan dan ruang udara Taiwan. Ada beberapa faktor yang memperburuk situasi ini. Salah satunya adalah latihan militer yang lebih sering dan lebih besar yang dilakukan oleh China di sekitar Selat Taiwan. Selain itu, kebijakan luar negeri Taiwan yang semakin dekat dengan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, semakin memicu respons keras dari Beijing.
Terlebih lagi, China juga terus memperingatkan negara-negara lain untuk tidak mencampuri urusan internalnya. Penyebaran kekuatan militer China di sekitar Taiwan—seperti pengiriman kapal induk, pesawat tempur, serta pasukan pendarat ke perairan yang lebih dekat dengan pulau itu—menambah ketegangan. Di sisi lain, Taiwan yang memiliki kemampuan pertahanan militer yang cukup mumpuni, termasuk aliansi strategis dengan negara-negara besar seperti AS, juga siap menghadapi ancaman ini. Situasi ini menambah kecemasan internasional karena Taiwan dianggap sebagai salah satu titik api utama dalam geopolitik global saat ini.
Jika terjadi konflik militer, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh negara-negara yang terlibat langsung, tetapi juga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan politik dunia, mengingat Taiwan adalah pemain utama dalam industri semikonduktor dan teknologi. Namun, meskipun ketegangan meningkat, banyak pihak yang berharap agar diplomasi dan dialog dapat meredakan ketegangan ini dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
Tags
asia