Sistem Rudal Patriot AS Kewalahan Hadapi Serangan Rudal Rusia di Ukraina


Kiev, Ukraina
- Sistem pertahanan udara canggih buatan Amerika Serikat, Patriot, dilaporkan kewalahan menghadapi gelombang serangan rudal balistik dan drone yang diluncurkan Rusia ke wilayah Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. enurut laporan militer Ukraina, Rusia meningkatkan intensitas serangan udara ke wilayah strategis seperti Kiev, Kharkiv, dan Dnipro, menggunakan rudal hipersonik Kinzhal, rudal jelajah Kalibr, serta drone Shahed buatan Iran. 

Beberapa di antaranya berhasil menembus pertahanan udara yang dilengkapi sistem Patriot PAC-3, menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur energi dan fasilitas militer Ukraina. “Sistem Patriot kami bekerja keras, tapi skala serangan Rusia sangat besar dan simultan. Ada beberapa rudal yang lolos dan menghantam target,” kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yuriy Ihnat, pada konferensi pers, Kamis (10/10/2025). 

Sistem Patriot dirancang untuk menghadapi rudal balistik jarak pendek dan menengah. Namun, ketika dihadapkan pada serangan rudal yang datang bersamaan dari berbagai arah, termasuk rudal hipersonik berkecepatan tinggi, kemampuannya menjadi terbatas. Beberapa analis militer menyebut serangan ini sebagai “stress test” terbesar bagi sistem pertahanan barat di medan perang nyata. “Rusia memanfaatkan taktik saturasi – menyerang dengan banyak rudal dan drone dalam waktu bersamaan untuk mengacaukan sistem pertahanan. 


Ini strategi yang terbukti efektif dalam menguras amunisi dan merusak respons sistem seperti Patriot,” ujar Michael Kofman, analis pertahanan dari Carnegie Endowment. Gagalnya sistem Patriot untuk mencegat seluruh serangan Rusia menimbulkan pertanyaan serius di kalangan sekutu Barat. Amerika Serikat hingga kini telah mengirimkan beberapa baterai Patriot ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer miliaran dolar. 

Namun, serangan terbaru menunjukkan bahwa bahkan sistem pertahanan paling canggih pun memiliki keterbatasan, terutama saat menghadapi taktik modern Rusia yang memadukan rudal konvensional, drone murah, dan rudal hipersonik. Militer Ukraina menyerukan tambahan sistem pertahanan udara canggih, seperti IRIS-T dari Jerman dan SAMP/T dari Prancis-Italia, untuk melengkapi kemampuan Patriot.

Sementara itu, Pentagon belum mengomentari secara langsung soal efektivitas Patriot di Ukraina, namun sumber internal menyebut kemungkinan peningkatan bantuan militer, termasuk pasokan amunisi interceptor yang makin menipis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak