Pada hari Jumat (27/6), Israel melancarkan serangan ke wilayah Lebanon. Menurut pernyataan mereka, sasaran dari operasi ini adalah lokasi-lokasi yang digunakan oleh militer Hizbullah. Kantor berita Reuters memberitakan, kurang lebih ada 12 serangan udara yang dilancarkan oleh Israel. Serangan-serangan ini menghantam area pegunungan yang berdekatan dengan Kota Nabatieh, di wilayah Lebanon bagian selatan. Pihak militer Israel menjelaskan, pesawat-pesawat tempur mereka telah menyerang sebuah kompleks yang dipakai untuk mengelola sistem pertahanan serta aktivitas penembakan yang dilakukan oleh Hizbullah. Presiden Lebanon, Joseph Aoun, menyampaikan kecaman atas aksi serangan tersebut.
Ia menyatakan bahwa Israel secara berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya telah diupayakan oleh Amerika Serikat. Dalam perjanjian gencatan senjata itu disebutkan bahwa wilayah Lebanon Selatan seharusnya bersih dari keberadaan senjata maupun kombatan non-negara. Selain itu, pasukan Israel juga harus menarik diri dari Lebanon Selatan setelah pasukan Lebanon ditempatkan di sana, serta semua tembakan lintas perbatasan antara Lebanon dan Israel harus dihentikan. Saat ini, pasukan Israel masih menempati setidaknya lima pos di wilayah Lebanon, dan angkatan udara mereka secara rutin menewaskan anggota Hizbullah atau individu yang memiliki afiliasi dengan kelompok tersebut.