Pesawat Tempur Siluman F-35 Milik Inggris Mengalami Masalah Teknis di India


Lebih dari dua minggu pesawat tempur siluman F-35B milik Inggris yang dilengkapi dengan rudal terparkir di Bandara Thiruvananthapuram, Kerala, India. Pesawat tempur yang tidak dapat lepas landas ini bahkan dibiarkan begitu saja di bawah langit terbuka, terpapar hujan, terik matahari, dan debu. Meskipun India mengusulkan agar pesawat itu dipindahkan ke dalam hanggar bandara, Inggris tetap pada pendiriannya. Situasi ini menimbulkan sejumlah pertanyaan. Bagaimana bisa pesawat ini berada di India? Mengapa pesawat itu tak kunjung bisa terbang setelah lebih dari dua minggu, dan apakah ada sesuatu yang disembunyikan di balik semua ini? Kapal induk Angkatan Laut Inggris, HMS Prince of Wales, tiba di Samudra Hindia pada 6 Mei 2025 untuk mengikuti latihan Angkatan Laut, membawa serta 24 jet tempur F-35B. 


Pada 14 Juni, sebuah jet F-35 lepas landas saat kapal berada sekitar 185 km dari lepas pantai Kerala. Tidak lama setelah mengudara, jet tersebut mengirimkan kode darurat SQUAWK 700 ke radar India dan meminta izin pendaratan darurat karena kondisi cuaca yang buruk. ATC Thiruvananthapuram memberikan izin, dan pesawat mendarat sekitar pukul 21. 30 malam. Media lokal melaporkan bahwa jet tempur itu kehabisan bahan bakar. India menyetujui permintaan Inggris untuk mengisi bahan bakar, tetapi masalah hidrolik kemudian menyebabkan pesawat tersebut tidak dapat terbang. Akibatnya, jet tempur itu masih terparkir di bandara Thiruvananthapuram selama lebih dari dua minggu. India menawarkan untuk memindahkan pesawat F-35 dari area terbuka ke tempat yang lebih terlindungi, yaitu hanggar bandara. Bahkan sempat ada wacana untuk membangun gudang sementara khusus untuk pesawat tersebut. 

Namun, menurut laporan Economic Times pada hari Senin, 30 Juni 2025, Angkatan Laut Inggris menolak tawaran tersebut dengan alasan protokol. F-35 adalah jet siluman yang sulit dideteksi radar dengan kemampuan tempur rahasia yang dijaga ketat oleh negara-negara sekutu NATO seperti Inggris. Angkatan Laut Inggris khawatir India mungkin memeriksa pesawat tersebut dan membocorkan teknologi sensitifnya, yang berpotensi membahayakan keunggulan tempur mereka. Setelah Inggris menolak tawaran untuk memindahkan F-35 ke hanggar, India mengerahkan kendaraan lapis baja dan personel CISF untuk menjaga pesawat yang berada di area terbuka. Ini bukan pesawat biasa; ini adalah jet tempur siluman generasi kelima yang bernilai sekitar USD100 juta dan memiliki kepentingan strategis. Keamanan ketat diterapkan untuk mencegah gangguan atau serangan. Pihak pengelola bandara juga akan mengenakan biaya parkir untuk pesawat tersebut.

Otoritas Bandara Thiruvananthapuram mengonfirmasi bahwa biaya parkir akan berlaku untuk F-35. Akan tetapi, karena pesawat militer seperti ini biasanya tidak parkir di bandara, besaran biaya pastinya belum ditetapkan. Menurut Otoritas Bandara, Pemerintah India yang akan menentukan biaya parkir pesawat tersebut. Angkatan Udara India menjelaskan bahwa pendaratan F-35 Inggris sudah diatur dan dikoordinasikan dengan baik. Pihak Kementerian Pertahanan Inggris pun menyampaikan terima kasih atas dukungan India. Namun, momen kedatangan pesawat itu memunculkan tanda tanya di dunia maya. Tepatnya tanggal 13 Juni, setelah serangan udara Israel ke Iran, muncul spekulasi bahwa Inggris dan AS siap membela Israel. Sebagian pengguna media sosial bahkan mengklaim Inggris sedang menguji kemampuan siluman F-35 dengan memasuki wilayah udara India dengan bahan bakar minim, yang membuat radar mendeteksi keadaan darurat.

Ada juga yang menduga ini cara menguji kemampuan radar India dalam mendeteksi F-35B. Pakar strategi Vivek Mishra berpendapat, "Kita punya hubungan baik dengan Inggris. Rasanya kecil kemungkinan mereka mengirim F-35 untuk kegiatan mata-mata. F-35 juga punya kekurangan. Amerika bahkan menarik seluruh armada F-35 dari Jepang. Tapi, kemungkinan spionase tetap tak bisa diabaikan. "Setelah mengisi bahan bakar, pesawat itu mencoba kembali ke kapal induknya. Komisi Tinggi Inggris menyatakan F-35 mengalami masalah teknis dan tak bisa lepas landas. Laporan resmi mengonfirmasi adanya kerusakan pada sistem hidrolik. Teknisi dari kapal induk HMS Prince of Wales berupaya memperbaikinya, namun gagal. Sistem ini sangat penting untuk terbang dan mendarat. F-35 butuh pangkalan perawatan khusus, yang tidak tersedia di Kerala. 

Karena Inggris tak ingin melibatkan India, tim dari Inggris akan dikirim. Juru bicara Komisi Tinggi mengatakan perbaikan jet di bandara Thiruvananthapuram sedang berlangsung dan berterima kasih atas bantuan para pejabat India. Karena teknisi Inggris tak mampu memperbaiki pesawat, mereka meminta tim ahli dan peralatan khusus untuk memperbaiki pesawat. Tim beranggotakan 40 ahli akan diterbangkan dari Inggris untuk memperbaiki F-35. Menurut juru bicara Komisi Tinggi Inggris, setelah tim tiba, jet akan dibawa ke hanggar untuk diperbaiki. Tim ahli akan membawa kendaraan penarik khusus untuk memindahkan pesawat ke hanggar. Jika jet tak bisa diperbaiki, jet harus diangkut kembali. Jet bisa diangkut kembali ke Inggris dengan pesawat angkut militer C-17 Globemaster III milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris. F-35 adalah jet tempur canggih generasi kelima, buatan perusahaan Amerika Lockheed Martin. 

Saat Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke AS pada bulan Februari, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana menawarkan F-35 ke India dan memperluas kerja sama pertahanan senilai miliaran dolar. Namun, Menteri Luar Negeri Vikram Misri kemudian menjelaskan bahwa belum ada kesepakatan yang dimulai. Pada bulan Maret, Marsekal Udara AP Singh juga menegaskan bahwa AS belum mengajukan penawaran resmi untuk F-35. Vivek Mishra mengatakan India sadar AS tak akan membagikan kode sumber F-35—yang selama ini hanya diberikan ke Israel—dan, mengingat harganya yang mahal, India tak tertarik membelinya. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak