Keputusan pemerintah AS untuk menjaga Türkiye keluar dari program Jet Fightert Fighter F-35 adalah masalah besar. Alasannya masih sama, itu karena Ankara menjadi sangat putus asa dan membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Kegembiraan ini terjadi setelah 40 anggota parlemen, yang dipimpin oleh Chris Pappas dari Partai Demokrat, menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Marco Rubio, mendesak pemerintah untuk menghentikan Turki dari "terus melanggar hukum dan kebijakan AS yang terkait dengan keamanan nasional AS.
Pada saat itu, AS telah memesan sekitar 100 jet tempur F-35 dan telah melakukan uang muka. Namun, karena keputusasaannya untuk membeli sistem rudal S-400 Rusia, pesanan jet tempur tidak pernah dikirim ke Ankara. "Kami telah menyatakan ketidakpuasan kami dengan perolehan sistem S-400 oleh Ankara dan telah menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil sebagai bagian dari penilaian berkelanjutan kami atas implementasi sanksi CAATSA," kata Kementerian Luar Negeri AS, yang dikutip oleh AP, Jumat (8/22/2025).
Terlepas dari ketidaksepakatan saat ini atas program F-35, AS mengakui pentingnya menjaga hubungan yang kuat dengan Turki. Hubungan AS-Turkey adalah kunci super bagi keamanan AS dan stabilitas NATO, mengatakan kementerian yang ditunjukkan AS bahwa sistem rudal S-400 Rusia tidak bermain dengan teknologi NATO dan bisa menjadi masalah bagi F-35.
Türkiye harus mencari sistem rudal di tempat lain karena AS tidak akan berbagi teknologi dalam kesepakatan mereka untuk sistem rudal Patriot buatan Amerika. Ankara juga menginginkan lebih banyak kebebasan dalam mendapatkan barang-barang pertahanan mereka, tetapi kesepakatan S-400 membuat beberapa teman NATO khawatir.