Indonesia Dilirik Jadi Pembeli Jet Tempur J-10 China, Apa Keunggulannya


Jakarta — China tengah gencar mempromosikan jet tempur canggih J-10C ke berbagai negara, dan Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu calon pembeli potensial. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Beijing memperluas pengaruh militernya di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menawarkan alternatif lebih murah dari jet buatan Barat seperti F-16 atau Rafale. 

Menurut sejumlah laporan pertahanan regional, delegasi militer China telah beberapa kali melakukan pendekatan informal ke Indonesia untuk membahas kemungkinan pembelian Chengdu J-10C, salah satu jet tempur generasi 4.5 unggulan milik Angkatan Udara China (PLAAF).


Indonesia saat ini sedang dalam proses modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), termasuk pengganti armada F-5 Tiger yang sudah pensiun. Walau Indonesia telah memesan Rafale dari Prancis dan menjajaki F-15EX dari AS, opsi dari China seperti J-10C dinilai menarik karena harga yang lebih kompetitif dan proses transfer teknologi yang lebih fleksibel. "China melihat Indonesia sebagai pasar strategis di Asia Tenggara, baik secara ekonomi maupun geopolitik," ujar analis militer Asia, Collin Koh, seperti dikutip dari Global Times.

Keunggulan Jet Tempur J-10C

Jet tempur J-10C adalah versi paling mutakhir dari seri J-10, dan telah digunakan oleh Angkatan Udara China dalam berbagai latihan militer besar.
  • Beberapa keunggulan J-10C yang ditawarkan antara lain:
  • Radar AESA (Active Electronically Scanned Array) canggih
  • Kemampuan tempur multi-peran (udara-ke-udara dan udara-ke-darat)
  • Mesin WS-10 buatan lokal dengan kemampuan manuver tinggi
  • Sistem avionik modern dan stealth coating untuk mengurangi deteksi radar
Harga lebih terjangkau dibanding jet buatan Barat

Dengan kemampuan tersebut, J-10C disebut-sebut bisa menjadi saingan serius jet-jet Barat di pasar Asia. Hingga kini, pihak Kementerian Pertahanan RI belum memberikan pernyataan resmi terkait minat pada J-10C. Namun, beberapa pengamat menyebut Indonesia membuka peluang kerja sama pertahanan dengan berbagai negara, termasuk China, selama tidak mengganggu posisi netral dalam politik luar negeri.

"Indonesia terbuka terhadap semua opsi, selama sesuai kebutuhan pertahanan nasional dan tidak mengikat secara politis," kata sumber internal Kemhan RI. Masuknya J-10C ke pasar Asia Tenggara akan menambah panas persaingan antara produsen senjata Barat dan Timur. Saat ini, beberapa negara seperti Pakistan sudah mengoperasikan J-10C, dan China disebut akan menawarkan skema pembiayaan menarik untuk negara-negara berkembang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak