Sukses Pengujian Rudal Jelajah Yang Akan digunakan Pesawat Tempur KF 21


Kerja sama antara Korea Selatan dan Indonesia dalam program jet tempur KF-21 Boramae terus memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Kabar terbaru, jet tempur generasi 4. 5 ini akan dilengkapi dengan rudal jelajah udara-ke-darat bernama Cheonryong, hasil pengembangan dalam negeri Korea Selatan. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan KF-21 dalam menyerang target darat yang terlindungi dengan akurasi tinggi. Sekaligus memperkuat kemandirian industri pertahanan negara tersebut. Menurut laporan Biz. Hankook pada Jumat, 14 Februari 2025, berjudul "Senjata Utama KF-21 'Cheonryong', Uji Terbang Setelah Dipasang pada FA-50. 

"Rudal Cheonryong saat ini sedang diuji coba penerbangannya setelah dipasangkan pada pesawat tempur ringan FA-50 di Sacheon, Korea Selatan. Pengujian ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum rudal tersebut secara resmi digunakan pada KF-21 Boramae. Pemilihan FA-50 sebagai platform uji karena pesawat ini lebih siap secara operasional dibandingkan KF-21 saat ini. Yang masih menjalani serangkaian pengujian penerbangan dan direncanakan siap beroperasi pada tahun 2026. FA-50 mulai digunakan sebagai wahana uji sejak akhir tahun 2024, dengan salah satu uji terbang tercatat pada 18 Desember 2024. Rudal Cheonryong merupakan hasil pengembangan LIG Nex1 dan Hanwha Aerospace, dengan desain yang mirip dengan rudal Taurus KEPD 350 buatan Jerman. 


Sebelumnya, Korea Selatan telah membeli 260 unit rudal Taurus, yang memberikan transfer teknologi penting untuk pengembangan Cheonryong. Cheonryong memiliki panjang sekitar 4,9 meter dengan berat mencapai 1. 300 kg. Rudal ini ditenagai oleh mesin turbofan, yang memungkinkannya mencapai kecepatan hingga Mach 0,9. Diperkirakan, jangkauan tembaknya bisa mencapai lebih dari 500 km jika diluncurkan dari KF-21. Sistem navigasi yang digunakan rudal ini adalah inersia dan GNSS. Sebagai panduan terminal, rudal ini dilengkapi dengan seeker inframerah. Dari segi ledakan, Cheonryong menggunakan hulu ledak penetrator, yang dirancang untuk menembus target di bawah tanah, seperti bunker atau pusat komando. Pengembangan Cheonryong dimulai sejak tahun 2019, dengan anggaran mencapai 810 miliar won (sekitar Rp 10,7 triliun). Produksi massal direncanakan mulai pada tahun 2029 atau 2030, dengan target produksi 200 rudal hingga tahun 2031. 

Dengan penambahan rudal Cheonryong, KF-21 Boramae akan memiliki kemampuan serangan yang lebih jauh dan akurat, sehingga lebih kompetitif di pasar global. Jet tempur ini dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) bersama PT Dirgantara Indonesia, dengan target produksi 120 unit untuk Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2032. KF-21 telah menarik perhatian berbagai negara, termasuk Filipina, Polandia, Peru, Malaysia, dan Arab Saudi. Dengan integrasi senjata canggih seperti Cheonryong, KF-21 tidak hanya menjadi andalan kekuatan udara Korea Selatan. Tetapi juga berpotensi menjadi produk ekspor yang menjanjikan. Menurut laporan Army Recognition pada Senin, 24 Maret 2025, berjudul "Korea Selatan Akan Menawarkan Rudal Jelajah Cheonryong Baru pada Pesawat Tempur KF-21 dan Pesawat Serang Ringan FA-50. 

"Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi Korea Selatan untuk mengurangi ketergantungan pada impor senjata, terutama rudal udara-ke-darat jarak jauh. Dengan rencana pemasangan rudal Cheonryong yang akan meningkatkan kekuatan dan daya saingnya di pasar internasional. Dengan kolaborasi yang erat antara Korea Selatan dan Indonesia, proyek ini diharapkan memberikan manfaat strategis bagi kedua negara, baik di bidang militer maupun industri pertahanan. 



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak